Dulu waktu masih sekolah saya penah membaca tulisan
cendekiawan terkemuka M. Quraish Shihab,
tapi lupa sumbernya dari buku apa, karena itu saya terinspirasi untuk
menuliskannya kembali dengan bahasa sendiri.
Alkisah, ada seorang Tuan yang menyuruh budaknya untuk
mencari mutiara sebanyak-banyaknya di
dasar laut, jika si budak berhasil maka Tuan nya akan member hadiah tapi jika
gagal maka ia akan mendapat sanksi. Dengan penuh keyakinan si budak pun
menyanggupi perintah Tuan nya tersebut. Maka dengan sigapnya si budak pun
langsung menyelami lautan sehingga ketika telah sampai di dasar laut dia
langsung mencari mutiara. Akan tetapi tidak lama kemudian si budak mulai
terpana dengan segala keindahan laut, hal ini dikarenakan keindahan tersebut
tak pernah ia dapatkan di daratan. Saking terpananya ia pun melupakan tujuan
utamanya menyelam ke dasar lautan, malah ia semakin asyik menikmati dunia laut
dengan segala keragamannya. Sampai pada akhirnya ia pun menyadari bahwa tabung
gas yang ia bawa hampir habis, ketika itu pula ia pun menyadari bahwa mutiara
yang ia kumpulkan baru sedikit, tapi karena tabung gas nya yang hampir habis
sehingga ia tidak mempunyai pilihan lain selain kembali ke permukaan. Ketika
sedang menuju permukaan tiba-tiba mutiara yang telah ia kumpulkan itu
berjatuhan kembali ke dasar laut., ternyata ia lupa mengikat kantung yang
berisi mutiara tersebut. Ketika ia menghadap Tuannya dan melaporkan apa yang
terjadi, maka si budak pun tak luput dari murka dan amarah Tuannya. Sang budak
pun sangat menyesali akan perbuatan nya tersebut, tapi sayang nya penyesalan
nya itu tak bisa membebaskan dirinya
dari hukuman yang diberikan Tuan nya.